Minggu, 06 Desember 2015

Ide Implementasi Data Warehouse di Peternakan Sapi Bangli





Ide Implementasi Data Warehouse di
Peternakan Sapi Bangli

 

 Oleh :

Nama               : A. A. Risky Pramenda Dwijantara
NIM                 : 1304505111
Mata Kuliah    : Data Warehouse (C)
Dosen              : I Putu Agus Eka Pratama, ST MT


                
Jurusan Teknologi Informasi
Fakultas Teknik
Universitas Udayana
2015



Abstrak

Sebuah peternakan besar pasti memiliki beberapa bagian, misalnya pembelian, penjualan, produksi, keuangan, dan lain sebagainya, seperti halnya pada Peternakan Sapi yang ada di Kabupaten Bangli ini. Setiap bagian dalam peternakan tersebut juga dapat dipastikan memiliki sejumlah kegiatan sehari-hari sehingga menghasilkan data dan informasi dalam jumlah yang besar. Untuk itu dibutuhkan implementasi Data Warehouse yang tepat untuk mengintegrasikan semua bagian tersebut. Dalam Peternakan sapi ini selalu mengalami berbagai masalah, terutama dalam hal aliran data dan informasi antar bagian, di mana data dan informasi masih diberikan dalam bentuk print out. Akibatnya bisa ditebak, mulai dari lamanya penerimaan data dan informasi, kurang jelasnya data dan informasi yang diterima, data yang harus diinput ulang kembali sehingga mengurangi penghasilan perusahaan dan waktu yang dibutuhkan lebih lama. Hal ini disebabkan belum adanya integrasi yang baik antara sistem informasi antar bagian di perusahaan tersebut. Dengan adanya implementasi Data Warehouse diharapkan aliran data dan informasi dapat disebarkan dari satu bagian ke bagian lainnya dengan lancar sehingga mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja dari peternakan ini.

Kata kunci: Data Warehouse, Implementasi, Peternakan Sapi Bangli


BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang mengalami kemajuan pesat pada masa ini memberi peran besar dalam perubahan yang mendasar khususnya dalam struktur. operasi. dan manajemen pada sebuah organisasi termasuk Peternakan Sapi Bangli ini. Penyimpanan data dalam jumlah besar dari berbagai sumber secara terintegarasi merupakan hal yang penting dalam sebuah perusahaan seperti peternakan. Data yang tersebar disetiap bagian yang berbeda tentunya mempengaruhi keseragaman dan konsistensi data. Data Warehouse disini dapat digunakan dalam mengumpulkan dan menyatukan berbagai data yang ada di setiap bagian serta dapat membuat laporan secara cepat, akurat dan sesuai kebutuhan. Untuk dapat menangani data dalam jumlah besar dan memanfaatkannya semaksimal mungkin bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, diperlukan teknologi informasi yang dapat mengatasinya yaitu Data Warehouse yang dapat mempercepat proses pengumpulan data untuk penyajian informasi yang multidimensi dan ringkas sehingga dapat memaksimalkan kualitas keputusan yang dibuat oleh pimpinan Peternakan Sapi Bangli dalam menganalisis data yang ada.

1.2       Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang didapatkan dari implementasi Data Warehouse dalam Peternakan Sapi Bangli ini adalah:
1.                  Bagaimana implementasi Data Warehouse dalam Peternakan Sapi Bangli?
2.                  Pengaruh implementasi Data Warehouse dalam Peternakan Sapi Bangli?
3.                  Apa keuntungan implementasi implementasi Data Warehouse dalam Peternakan Sapi Bangli?

1.3        Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dan manfaat yang didapatkan dari implementasi Data Warehouse dalam Peternakan Sapi Bangli ini adalah:
1.                  Merancang Data Warehouse bagi Peternakan Sapi Bangli untuk mendukung proses pengambilan keputusan dalam memperkirakan jumlah penjualan di masa depan.
2.                  Menyediakan data yang terstruktur atau teroganisir dan dapat diakses kapan saja dengan struktur yang fleksibel.
3.                  Menambah wawasan mengenai penggunaan teknologi informasi, khususnya Data Warehouse, dalam mengembangkan usaha Peternakan Sapi Bangli.
4.                  Memperoleh informasi mengenai implementasi Data Warehouse yang dapat membantu mengembangkan bisnis Peternakan Sapi di Bangli.
5.                  Membantu mengembangkan usaha Peternakan Sapi Bangli sehingga dapat meningkatkan penghasilan peternak.

1.4       Desain Solusi
Berikut ini adalah desain solusi yang didapatkan dari implementasi Data Warehouse dalam Peternakan Sapi Bangli ini:
 
Gambar 1.1 Desain Solusi

Arsitektur ini menggunakan salah satu dari tiga model pengembangan Data Warehouse dan Data Mart yaitu model bottom up, dalam model ini data dari sumber data baik berupa dokumen, flat file, dan database akan dimasukkan ke dalam Data Mart-nya masing-masing sesuai keperluan yang kemudian akan digabungkan menjadi Data Warehouse dengan melalui proses ETL/ELT, yang dimana proses tersebut merupakan proses ekstraksi, transformasi dan pengisian data ke dalam Data Warehouse. lalu data dalam Data Warehouse tersebut akan dibuatkan metadatanya untuk mempermudah pemrosesan data pada saat akan diambil atau digunakan. Selanjutnya data peternakan yang sudah diolah tadi kemudian akan diproses menggunakan OLAP/OLTP dan Data Mining sehingga akan menghasilkan informasi yang dapat digunakan oleh pengguna, baik itu bagi peternak maupun petugas KUD. Selain itu arsitektur ini juga menggunakan layanan IAAS pada Cloud Computing, dimana IAAS digunakan untuk lebih mengoptimalkan penggunakan infrastruktur yang ada. Serta arsitektur ini juga menggunakan salah satu dari empat model deployment dari Cloud Computing yaitu Private Cloud, dimana Private Cloud ini berfungsi di dalam penyebaran data atau informasi secara tertutup di dalam peternakan ini.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1       Data Warehouse
Data Warehouse adalah gabungan data dari berbagai sumber yang berbeda yang memiliki varisasi waktu ke dalam penyimpanan tunggal berdasarkan subjek yang dipilih untuk memudahkan pengaksesan serta membantu manajemen dalam mengambil keputusan. Selain itu Data Warehouse juga merupakan gabungan dari beberapa datamart yang levelnya berada pada perusahaan atau organisasi. Hubungan Data Mart dan Data Warehouse adalah Data Mart merupakan sub bagian dari Data Warehouse sedangkan Data Warehouse merupakan keseluruhannya.
2.1.1    Data Mart
Data Mart adalah suatu bagian pada Data Warehouse yang mendukung pembuatan laporan dan analisa data pada suatu unit, bagian atau operasi pada suatu perusahaan. Data mart menangani sebuah business proses, misalnya penjualan. Dalam beberapa implementasi Data Warehouse, data mart adalah miniature Data Warehouse.

2.2       Cloud Computing
Menurut NIST (National Institute of Standard and Technology) merupakan sebuah model yang memungkinkan adanya penggunaan sumber daya (resource) secara bersama-sama dan mudah, menyediakan jaringan akses di mana-mana, dapat dikonfigurasi, dan layanan yang digunakan sesuai keperluan (on demand). Hal ini berarti layanan Cloud Computing dapat disediakan dengan cepat dan meminimalisir interaksi dengan penyedia layanan (vendor/provider) Cloud Computing. Cloud Computing memiliki tiga jenis layanan dan empat model deployment yang digunakan untuk menunjang prosesnya.
2.2.1    Cloud IAAS
Cloud Computing menyediakan tiga layanan yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengoptimalisasi teknologi jaringan komputer mereka, salah satunya yang digunakan disini adalah Infrastructure as a Service (IaaS) yang merupakan jenis layanan pada Cloud Computing yang menekankan kepada layanan penyediaan jaringan komputer (computer network), perangkat keras jaringan, komputer server, media penyimpanan (storage), processor, beserta dengan proses virtualisasi, yang menunjang proses komputasi.
2.2.2    Private Cloud
Cloud Computing memiliki empat model deployment yang dapat digunakan untuk membantu menyesuaikan lingkungan, kondisi, dan keperluan dari pengguna, sehingga teknologi cloud dapat diterapkan dan dimanfaatkan dengan baik dan optimal, salah satunya yang digunakan disini adalah Private Cloud, yang merupakan model deployment Cloud Computing yang ditujukan untuk penggunaan yang terbatas pada kalangan tertentu saja (private).

2.3       OLAP
            Menurut Hoffer et al (2009:431), Online Analytical Processing (OLAP) merupakan seperangkat alat grafis yang menyajikan pengguna dengan tampilan multidimensional dari data dan memungkinkan pengguna untuk menganalisis data menggunakan teknik windowing sederhana. Menurut Connolly dan Begg (2010:1250), Online Analytical Processing (OLAP) adalah perpaduan dinamis analisis dan gabungan dari data multidimensional dalam jumlah besar.
            Berdasarkan definisi-definisi yang dijabarkan oleh para ahli di atas, maka dapat disimpulkan Online Analytical Processing (OLAP) adalah perpaduan dinamis analisis dan gabungan dari data multidimensional dalam jumlah besar yang memungkinkan pengguna untuk menganalisis data menggunakan teknik windowing sederhana.

2.4       OLTP
            Menurut Hoffer et al (2009:431), OLTP atau Online Transaction Processing adalah sebuah sistem yang digunakan dalam aplikasi berorientasi transaksi yang melibatkan pemrosesan transaksi SQL secara real-time. Hal ini memiliki karakteristik berupa entri dan pemanggilan kembali data secara cepat dalam lingkungan multiuser. Menurut Connolly dan Begg (2005:1149), sistem ini telah didesain untuk menangani aliran data transaksi yang tinggi, dimana transaksi biasanya membuat perubahan kecil pada data operasional organisasi, dimana data yang harus ditangani oleh perusahaan adalah data operasional sehari-hari. Sistem seperti ini disebut Online Transaction Processing (OLTP).
Berdasarkan definisi-definisi yang dijabarkan oleh para ahli di atas, maka dapat disimpulkan Online Transaction Processing (OLTP) adalah sebuah sistem yang digunakan dalam aplikasi berorientasi transaksi dimana dapat menangani aliran data transaksi yang tinggi dimana data yang ditangani adalah data operasional sehari - hari.

2.5       ETL dan ELT
Proses ETL (Extraction, Transformation, Loading)  merupakan proses pengekstrakan data dari sumber data yang kemudian dimasukkan ke dalam Data Warehouse yang dilakukan secara periodik untuk kebutuhan bisnis dengan analisa data yang akurat. Sedangkan ELT (Extraction, Loading, Transformation) memiliki fungsi yang sama dengan ETL, tapi menggunakan urutan tahap yang berbeda dalam pembentukan Data Warehouse. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing proses:

1.                  Ekstraksi Data (Extraction), Ekstraksi data adalah proses dimana data diambil atau diekstrak dari berbagai sistem operasional, baik menggunakan query, atau aplikasi ETL.


2.                  Transformasi Data (Transformation), Transformasi adalah proses dimana data mentah (raw data) hasil ekstraksi disaring dan diubah sesuai dengan kaidah bisnis yang berlaku.


3.                  Pengisian Data (Loading), Pengisian data adalah proses terakhir yang perlu dilakukan adalah proses pemuatan data yang didapatkan dari hasil transformasi ke dalam Data Warehouse. Cara untuk memuat data adalah dengan menjalankan SQL script secara periodik.



2.6       Metadata
            Menurut ALA (American Library Association), Metadata adalah data tersandi atau terkode, terstruktur yang menggambarkan karakteristik informasi nama untuk membantu dalam identifikasi, penemuan, penilaian dan pengelolaan dari entitas digambarkan. Menurut Connolly dan Begg (2005:1165), metadata adalah penjelasan isi data dalam Data Warehouse, apa yang ada di dalamnya, darimana asalnya, dan apa yang telah dilakukan dalam proses cleansing, integrating, dan summarizing.
Berdasarkan definisi-definisi yang dijabarkan oleh para ahli di atas, maka dapat disimpulkan metadata merupakan hal yang penting dalam mengelola kompleksitas lingkungan dan penjelasan data dalam Data Warehouse yang simpan dalam Data Warehouse. Metadata berfungsi sebagai perwakilan atau reperesentasi dari sebuah dokumen atau sumber informasi, fasilitator agar sumber informasi mudah ditemukan dengan menggunakan kriteria yang relevan, mengidentifikasi sumber, mengelompokkan sumber yang memiliki kemiripan, membedakan sumber yang tidak memiliki kemiripan, dan memberikan informasi tentang lokasi dari sumber data.

2.7       Data Mining
Data Mining adalah penambangan atau penemuan informasi baru dengan mencari pola atau aturan tertentu dari sejumlah data yang sangat besar (Davies, 2004). Data mining juga disebut sebagai serangkaian proses untuk menggali nilai tambah berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui secara manual dari suatu kumpulan data (Pramudiono, 2007). Berdasarkan definisi-definisi yang dijabarkan oleh para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Data Mining merupakan proses untuk menggali (mining) pengetahuan dan informasi baru dari data yang berjumlah banyak pada Data Warehouse, dengan menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelegence), statistic dan matematika.




BAB III
ANALISA DAN PENUTUP

3.1       Analisa
Data Warehouse sangat diperlukan bagi para pengambil keputusan bagi bagian manajemen Peternakan Sapi Bangli ini. Dengan adanya Data Warehouse, akan mempermudah dalam membuat suatu database yang dapat digunakan untuk mendukung proses analisa bagi para pengambil keputusan dalam peternakan. Membangun Data Warehouse memberikan keuntungan lebih bagi Peternakan Sapi Bangli ini, karena Data Warehouse dapat memberikan banyak keuntungan pada peternakan, melebihi pesaing-pesaing mereka. Keuntungan yang didapatkan Peternakan Sapi Bangli ini adalah dalam hal kemampuan untuk mengakses data yang besar, kinerja analisa data yang cepat, organisir data yang baik, mengurangi biaya yang dikeluarkan, dan memberikan kemudahan bagi semua pegawai peternakan dengan menyediakan kepada mereka informasi yang dibutuhkan agar kinerja mereka lebih efektif.
Dalam mengoptimalkan kinerjanya, Data Warehouse dibantu oleh teknologi-teknologi yang mendukung di dalamnya, seperti Data Mart yang digunakan untuk mengurangi banyaknya beban data yang ditanggung Data Warehouse dari sumber data, ETL/ELT yang digunakan dalam memproses data yang diberikan dari Data Mart sehingga lebih mudah diorganisir oleh Data Warehouse, Metadata yang merupakan detail informasi data yang digunakan untuk mempermudah proses identifikasi data saat ingin digunakan dalam pemrosesan berikutnya, OLAP yang digunakan dalam mempermudah pegawai dalam proses analisa data multidimensi berjumlah banyak, OLTP yang menangani proses transaksi data antar pegawai, lalu Data Mining yang digunakan untuk menggali atau mengambil data yang dibutuhkan untuk dijadikan informasi, dan Cloud Computing yang berguna di dalam penyebaran data atau informasi (Private Cloud) dan dalam penggunaan sumber daya infrastruktur secara bersama-sama dalam lingkungan peternakan (IaaS).

3.2       Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa, dapat disimpulkan bahwa Ide Implementasi Data Warehouse dalam Peternakan Sapi Bangli ini merupakan teknologi yang sangat berperan penting dan mampu dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang terdapat di dalam peternakan ini. Desain solusi yang ditawarkan dapat menyelesaikan beberapa permasalahan yang ada misalnya seperti banyaknya jumlah data, kerapian data, lambatnya analisa data, dan pengambilan keputusan yang salah atau kurang tepat. Namun desain solusi ini masih belum mampu menyelesaikan permasalahan lain yang ada di dalam Peternakan Sapi Bangli ini, seperti manajemen pengantaran, penjualan, pengemasan, hubungan pelanggan, inventory, dan pemasaran atau distribusi sapi ke pelanggan. Diharapkan kedepannya ide atau desain solusi yang ditawarkan dapat ditambahkan atau diperlengkap sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang disampaikan sebelumnya atau permasalahan yang akan datang kedepannya.

3.3       Saran
Saran yang dapat saya berikan, berdasarkan hasil analisa dan kesimpulan yang didapatkan adalah sebaiknya Ide Implementasi Data Warehouse beserta teknologi-teknologi pendukungnya ini diterapkan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terdapat di dalam Peternakan Sapi Bangli ini. Dengan adanya implementasi Data Warehouse ini, diharapkan peternak akan lebih terbantu dengan adanya data yang teroganisir, analisa data yang cepat dan pengambilan keputusan yang tepat. Sehingga peternak akan merasa lebih mudah, nyaman, mampu bekerja lebih efektif, dan tentunya dapat mengurangi pengeluaran serta meningkatkan pendapatan yang dihasilkan oleh Peternakan Sapi Bangli ini.

Download PDF Makalah: https://drive.google.com/file/d/0B9xypHm63CM9YW1kdk55bUo2MG8/view?usp=sharing

DAFTAR PUSTAKA

[1]        Agus Eka  Pratama, S.T.,M.T, I Putu.2014.”Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya.Bandung : Informatika
[2]        Eka Pratama, I Putu Agus. E-Commerce, E-Business dan Mobile Commerce. Informatika, Bandung. 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar