Senin, 07 Desember 2015

Ide Implementasi ERP di Perkebunan Kelapa Sawit Jembrana



Ide Implementasi ERP di
Perkebunan Kelapa Sawit Jembrana

 
  
Oleh :

Nama               : A. A. Risky Pramenda Dwijantara
NIM                 : 1304505111
Mata Kuliah    : Enterprise Resource Planning
Dosen              : I Putu Agus Eka Pratama, ST MT


Jurusan Teknologi Informasi
Fakultas Teknik
Universitas Udayana
2015

Abstrak

Sebuah perusahaan besar pasti memiliki beberapa bagian, misalnya pembelian, penjualan, produksi, keuangan, dan lain sebagainya. Setiap bagian dalam perusahaan tersebut juga dapat dipastikan memiliki sejumlah kegiatan sehari-hari sehingga menghasilkan data dan informasi dalam jumlah yang besar Untuk mencapai tujuan perusahaan, setiap bagian tersebut harus saling bekerjasama, saling menyebarkan dan menerima informasi. Salah satu kunci keberhasilan kerjasama tersebut adalah harus adanya aliran data yang lancar, akurat dan up to date antar bagian. Untuk itu dibutuhkan implementasi ERP yang tepat untuk mengintegrasikan semua bagian tersebut. Dalam Perkebunan kelapa sawit ini selalu mengalami berbagai masalah, terutama dalam hal aliran data dan informasi antar bagian, di mana data dan informasi masih diberikan dalam bentuk print out. Akibatnya bisa ditebak, mulai dari lamanya penerimaan data dan informasi, kurang jelasnya data dan informasi yang diterima, data yang harus diinput ulang kembali sehingga mengurangi penghasilan perusahaan dan waktu yang dibutuhkan lebih lama. Hal ini disebabkan belum adanya integrasi yang baik antara sistem informasi antar bagian di perusahaan tersebut. Dengan adanya sistem informasi ERP diharapkan aliran data dan informasi dapat disebarkan dari satu bagian ke bagian lainnya dengan lancar sehingga mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja.

Kata kunci: Enterprise Resource Planning (ERP), Implementasi, Perkebunan Kelapa Sawit Jembrana


BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Dalam era sistem informasi masa kini, perusahaan perkebunan banyak menggunakan teknologi informasi dalam memperlancar usaha serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas bisnis. Salah satu teknologi yang banyak dimanfaatkan adalah ERP (Enterprise Resource Planning). ERP sangat berguna untuk mengintegrasikan proses produksi dan distribusi sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi konsumen. Penggunaan ERP dalam perkebunan kelapa sawit disini misalnya dengan memantau setiap proses bisnis yang berlangsung di industri kelapa sawit dari hulu ke hilir, Dengan diterapkannya teknologi ERP ini, perusahaan akan dapat mengintegrasikan dan mengontrol setiap proses bisnis yang berlangsung, mulai dari perkebunan, pabrik pangolahan, kantor cabang, dan kantor pusat. Perusahaan juga dapat menghitung setiap aktivitas yang dilakukan, membandingkan kondisi sebelum dan keadaan sesudah sebuah aktivitas dilaksanakan.
Salah satu solusi dari permasalah yang ada di dalam perkebunan kelapa sawit adalah dengan menerapkan ERP yang memantau setiap proses bisnis yang berlangsung di industri kelapa sawit dari hulu ke hilir, Dengan aplikasi ini, perusahaan dapat mengintegrasikan dan mengontrol setiap proses bisnis yang berlangsung, mulai dari perkebunan, pabrik pangolahan, kantor cabang, dan kantor pusat. Perusahaan juga dapat menghitung setiap aktivitas yang dilakukan, membandingkan kondisi sebelum dan keadaan sesudah sebuah aktivitas dilaksanakan. (Simanjuntak, 2007).

1.2       Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang didapatkan dari implementasi ERP dalam perkebunan kelapa sawit ini adalah:
1.                  Bagaimana implementasi ERP dalam perkebunan kelapa sawit?
2.                  Pengaruh implementasi ERP dalam perkebunan kelapa sawit?
3.                  Apa keuntungan implementasi ERP dalam perkebunan kelapa sawit?


1.3       Tujuan dan Manfaat Penelitian
Secara umum tujuan sistem ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara keseluruhan. Tujuan dan Manfaat penggunaan ERP di dalam organisasi/perusahaan kelapa sawit adalah untuk:
1.                  Menambah wawasan mengenai penggunaan teknologi informasi, khususnya ERP, dalam mengembangkan usaha perkebunan kelapa sawit.
2.                  Memperoleh informasi mengenai implementasi ERP yang dapat membantu mengembangkan bisnis perkebunan kelapa sawit.
3.                  Membantu mengembangkan usaha perkebunan kelapa sawit sehingga dapat meningkatkan ekspor kelapa sawit ke luar negeri.

1.4       Desain Solusi
Berikut ini adalah desain solusi yang didapatkan dari implementasi ERP dalam Perkebunan Kelapa Sawit Jembrana ini:
 
Gambar 1.1 Desain Solusi

Arsitektur ini menggunakan salah satu dari tiga model pengembangan Data Warehouse dan Data Mart yaitu model bottom up, dalam model ini data dari sumber data baik berupa dokumen, flat file, dan database akan dimasukkan ke dalam Data Mart-nya masing-masing sesuai keperluan yang kemudian akan digabungkan menjadi Data Warehouse dengan melalui proses ETL/ELT, yang dimana proses tersebut merupakan proses ekstraksi, transformasi dan pengisian data ke dalam Data Warehouse. lalu data dalam Data Warehouse tersebut akan dibuatkan metadatanya untuk mempermudah pemrosesan data pada saat akan diambil atau digunakan. Selanjutnya data perkebunan yang sudah diolah tadi kemudian akan diproses kembali menggunakan enam modul ERP untuk memutuskan data tersebut digunakan untuk apa dan di bagian mana akan digunakan, modul ERP ini terdiri dari modul pengantaran, penjualan, pengemasan, marketing, inventory, dan SCM/CRM. Sebelum hasil pengolahan data tadi dikirim menjadi informasi, data tersebut akan melewati bagian OLAP/OLTP, Data Mining, dana tau OTT terlebih dahulu sehingga akan menghasilkan informasi yang dapat digunakan dengan baik dan maksimal oleh pengguna, baik itu bagi perkebunan maupun petugas KUD. Selain itu arsitektur ini juga menggunakan layanan IAAS dan PAAS pada Cloud Computing, dimana IAAS digunakan untuk lebih mengoptimalkan penggunakan infrastruktur yang ada sedangkan PAAS digunakan dalam berbegi informasi dalam Platform yang berbeda, misalnya mobile. Serta arsitektur ini juga menggunakan salah satu dari empat model deployment dari cloud yaitu Private Cloud, dimana Private Cloud ini berfungsi di dalam penyebaran data atau informasi secara tertutup di dalam perkebunan ini.




BAB II
Tinjauan Pustaka

2.1       ERP
Menurut O’ Brien (2011), ERP merupakan sistem lintas fungsional perusahaan yang berguna untuk mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses bisnis internal perusahaan, yakni meliputi manufaktur, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan, dan fungsi sumber daya manusia. Menurut Brady (2001), ERP adalah sebuah sistem yang membantu untuk mengatur proses bisnis seperti marketing, produksi, pembelian, dan accounting dalam suatu kesatuan yang terintegrasi. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ERP merupakan suatu sistem pendukung proses bisnis guna mengintegrasikan data yang ada. ERP berfungsi sebagai tulang punggung vital dalam sistem informasi perusahaan. ERP membantu perusahaan mencapai efisiensi, kecepatan dan response yang diperlukan untuk sukses dalam lingkungan bisnis yang dinamik. ERP atau Enterprise Resource Planning atau perancanaan sumber daya perusahaan, merupakan sebuah sistem informasi, perangkat lunak, sekaligus framework, yang ditujukan untuk proses manajemen inventarisasi dan kontrol pada perusahaan, perencanaan distribusi barang, proses produksi barang, keuangan, pemesanan barang, dan sejumlah aktifitas lainnyaterkait dengan barang di dalam sebuah industry/perusahaan, yang dilakukan secara digital. ERP mulai banyak diterapkan di industry dengan memanfaatkan teknologi Cloud Computing (Cloud ERP) dan sekaligus implementasi Smart City di dalamnya (di bidang industri). ERP memiliki enam modul di dalamnya, modul ini terdiri dari modul pengantaran, penjualan, pengemasan, marketing, inventory, dan SCM/CRM.

2.2       Data Warehouse
Data Warehouse adalah gabungan data dari berbagai sumber yang berbeda yang memiliki varisasi waktu ke dalam penyimpanan tunggal berdasarkan subjek yang dipilih untuk memudahkan pengaksesan serta membantu manajemen dalam mengambil keputusan. Selain itu Data Warehouse juga merupakan gabungan dari beberapa datamart yang levelnya berada pada perusahaan atau organisasi. Hubungan Data Mart dan Data Warehouse adalah Data Mart merupakan sub bagian dari Data Warehouse sedangkan Data Warehouse merupakan keseluruhannya.
2.2.1    Data Mart
Data Mart adalah suatu bagian pada data warehouse yang mendukung pembuatan laporan dan analisa data pada suatu unit, bagian atau operasi pada suatu perusahaan. Data mart menangani sebuah business proses, misalnya penjualan. Dalam beberapa implementasi data warehouse, data mart adalah miniature data warehouse.

2.3       Cloud Computing
Menurut NIST (National Institute of Standard and Technology) merupakan sebuah model yang memungkinkan adanya penggunaan sumber daya (resource) secara bersama-sama dan mudah, menyediakan jaringan akses di mana-mana, dapat dikonfigurasi, dan layanan yang digunakan sesuai keperluan (on demand). Hal ini berarti layanan Cloud Computing dapat disediakan dengan cepat dan meminimalisir interaksi dengan penyedia layanan (vendor/provider) Cloud Computing. Cloud Computing memiliki tiga jenis layanan dan empat model deployment yang digunakan untuk menunjang prosesnya.
2.3.1    Cloud IAAS
Cloud computing menyediakan tiga layanan yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengoptimalisasi teknologi jaringan komputer mereka, salah satunya yang digunakan disini adalah Infrastructure as a Service (IaaS) yang merupakan jenis layanan pada Cloud Computing yang menekankan kepada layanan penyediaan jaringan komputer (computer network), perangkat keras jaringan, komputer server, media penyimpanan (storage), processor, beserta dengan proses virtualisasi, yang menunjang proses komputasi.
2.3.2    Cloud PAAS
Cloud computing menyediakan tiga layanan yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengoptimalisasi teknologi jaringan komputer mereka, salah satunya yang digunakan disini adalah Platform as a Service (PaaS) yang merupakan jenis layanan pada Cloud Computing yang menekankan kepada layanan penyediaan platform, untuk membantu proses pengembangan perangkat lunak secara cepat dan mudah.
2.3.3    Private Cloud
Cloud computing memiliki empat model deployment yang dapat digunakan untuk membantu menyesuaikan lingkungan, kondisi, dan keperluan dari pengguna, sehingga teknologi cloud dapat diterapkan dan dimanfaatkan dengan baik dan optimal, salah satunya yang digunakan disini adalah Private Cloud, yang merupakan model deployment Cloud Computing yang ditujukan untuk penggunaan yang terbatas pada kalangan tertentu saja (private).

2.4       OLAP dan OLTP
OLAP (Online Analytical Processing) adalah teknologi yang digunakan untuk memproses data dalam struktur multidimensi sehingga data dapat tersedia untuk memudahkan query dan analisis yang kompleks. OLTP (Online Transaction Processing Systems) adalah suatu sistem yang memproses suatu transaksi secara langsung melalui komputer yang terhubung dalam jaringan. OLTP berorientasi pada proses yang memproses suatu transaksi secara langsung melalui komputer yang terhubung di dalam jaringan.

2.5       ETL dan ELT
Proses ETL (Extraction, Transformation, Loading)  merupakan proses pengekstrakan data dari sumber data yang kemudian dimasukkan ke dalam data warehouse yang dilakukan secara periodik untuk kebutuhan bisnis dengan analisa data yang akurat. Sedangkan ELT (Extraction, Loading, Transformation) memiliki fungsi yang sama dengan ETL, tapi menggunakan urutan tahap yang berbeda dalam pembentukan Data Warehouse. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing proses:

1.                  Ekstraksi Data (Extraction), Ekstraksi data adalah proses dimana data diambil atau diekstrak dari berbagai sistem operasional, baik menggunakan query, atau aplikasi ETL.

2.                  Transformasi Data (Transformation), Transformasi adalah proses dimana data mentah (raw data) hasil ekstraksi disaring dan diubah sesuai dengan kaidah bisnis yang berlaku.

3.                  Pengisian Data (Loading), Pengisian data adalah proses terakhir yang perlu dilakukan adalah proses pemuatan data yang didapatkan dari hasil transformasi ke dalam data warehouse. Cara untuk memuat data adalah dengan menjalankan SQL script secara periodik.


2.6       Metadata
Menurut ALA (American Library Association), Metadata adalah data tersandi atau terkode, terstruktur yang menggambarkan karakteristik informasi nama untuk membantu dalam identifikasi, penemuan, penilaian dan pengelolaan dari entitas digambarkan. Metadata berfungsi sebagai perwakilan atau reperesentasi dari sebuah dokumen atau sumber informasi, fasilitator agar sumber informasi mudah ditemukan dengan menggunakan kriteria yang relevan, mengidentifikasi sumber, mengelompokkan sumber yang memiliki kemiripan, membedakan sumber yang tidak memiliki kemiripan, dan memberikan informasi tentang lokasi dari sumber data. Metadata dalam Data Warehouse digunakan untuk menyimpan catatan mengenai Data Warehouse itu sendiri.

2.7       Data Mining
Data Mining adalah penambangan atau penemuan informasi baru dengan mencari pola atau aturan tertentu dari sejumlah data yang sangat besar (Davies, 2004). Data mining juga disebut sebagai serangkaian proses untuk menggali nilai tambah berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui secara manual dari suatu kumpulan data (Pramudiono, 2007). Data mining, sering juga disebut sebagai knowledge discovery in database (KDD). KDD adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan, pemakaian data, historis untuk menemukan keteraturan, pola atau hubungan claim set data berukuran besar (Santoso, 2007).

2.8       OTT
Over The Top (OTT) adalah layanan dengan konten berupa data, informasi atau multimedia yang berjalan melalui jaringan internet. Bisa dikatakan juga layanan OTT adalah layanan yang “menumpang” karena sifatnya yang beroperasi di atas jaringan internet milik sebuah operator telekomunikasi. Beberapa contoh perusahaan yang beroperasi di layanan OTT adalah Facebook, Twitter, Youtube, Viber, dan lain-lain. Perusahaan-perusahaan layanan OTT seperti Whatsapp dan lainnya umumnya tidak memiliki bentuk kerjasama resmi dengan para penyelenggara telekomunikasi.


BAB III
ANALISA DAN PENUTUP

3.1       Analisa
Implementasi ERP akan sangat bergantung pada ukuran bisnis, ruang lingkup dari perubahan dan peran serta pelanggan yang terdapat pada Perkebunan Kelapa Sawit Jembrana itu sendiri. Dalam hal ini, Perkebunan akan membutuhkan jasa konsultasi, kustomisasi dan jasa pendukung lainnya dalam menerapkannya. Migrasi data adalah salah satu aktifitas terpenting dalam menentukan kesuksesan dari implementasi ERP. Tercapainya harapan yang tinggi berupa penghematan biaya dan peningkatan layanan, sangat bergantung pada seberapa jauh kita memilih sistem ERP yang sesuai dengan kebutuhan perkebunan dan seberapa optimal kita melakukan modifikasi dan konfigurasi ulang atas proses-proses yang ada pada ERP agar sesuai dengan proses bisnis, strategi, dan struktur dari Perkebunan Kelapa Sawit Jembrana ini.
Dalam mengoptimalkan kinerjanya, ERP dibantu oleh teknologi-teknologi yang mendukung di dalamnya, seperti Data Mart yang digunakan untuk mengurangi banyaknya beban data yang ditanggung Data Warehouse dari sumber data, ETL/ELT yang digunakan dalam memproses data yang diberikan dari Data Mart sehingga lebih mudah diorganisir oleh Data Warehouse, Metadata yang merupakan detail informasi data yang digunakan untuk mempermudah proses identifikasi data saat ingin digunakan dalam pemrosesan berikutnya, Data Warehouse yang digunakan dalam mengorganisir data dan membantu dalam pengambilan keputusan, Modul ERP yang terdiri dari modul pengantaran, penjualan, pengemasan, marketing, inventory, dan SCM/CRM, OLAP yang digunakan dalam mempermudah pegawai dalam proses analisa data multidimensi berjumlah banyak, OLTP yang menangani proses transaksi data antar pegawai, lalu Data Mining yang digunakan untuk menggali atau mengambil data yang dibutuhkan untuk dijadikan informasi, kemudian OTT yang digunakan untuk menyebarkan informasi secara mobile dan Cloud Computing yang berguna di dalam penyebaran data atau informasi (Private Cloud) dan dalam penggunaan sumber daya infrastruktur secara bersama-sama dalam lingkungan perkebunan (IaaS) maupun penggunaan platform secara bersama-sama (PaaS).


3.2       Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa, dapat disimpulkan bahwa Ide Implementasi ERP dalam Perkebunan Kelapa Sawit Jembrana ini merupakan teknologi yang sangat berperan penting dan mampu dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang terdapat di dalam perkebunan ini. Desain solusi yang ditawarkan dapat menyelesaikan beberapa permasalahan yang ada misalnya seperti banyaknya jumlah data, kerapian data, lambatnya analisa data, pengambilan keputusan, alur bisnis dan antarmuka pelanggan yang salah atau kurang tepat. Namun desain solusi ini masih belum sempurna, karena belum mampu menyelesaikan permasalahan lain yang ada di dalam Perkebunan Kelapa Sawit Jembrana, seperti harus adanya keterlibatan hampir semua pekerja dalam perusahaan serta diperlukan strategi implementasi yang agresif dalam penggunaan ERP. Diharapkan kedepannya ide atau desain solusi yang ditawarkan dapat ditambahkan atau diperlengkap sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang disampaikan sebelumnya atau permasalahan yang akan datang kedepannya.

3.3       Saran
Saran yang dapat saya berikan, berdasarkan hasil analisa dan kesimpulan yang didapatkan adalah sebaiknya Ide Implementasi ERP beserta teknologi-teknologi pendukungnya ini diterapkan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terdapat di dalam Perkebunan Kelapa Sawit Jembrana ini. Dengan adanya implementasi ERP ini, diharapkan akan lebih terbantu dengan adanya data yang teroganisir, analisa data yang cepat, pengambilan keputusan yang tepat, antarmuka pelanggan yang baik dan proses bisnis yang benar. Sehingga pegawai perkebunan akan merasa lebih mudah, nyaman, mampu bekerja lebih efektif, dan tentunya dapat mengurangi pengeluaran serta meningkatkan pendapatan yang dihasilkan oleh Perkebunan Kelapa Sawit Jembrana ini.

Link PDF Makalah: https://drive.google.com/file/d/0B9xypHm63CM9TndRMnFYcGE1WXc/view?usp=sharing




DAFTAR PUSTAKA

[1]        Agus Eka  Pratama, S.T.,M.T, I Putu.2014.”Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya.Bandung : Informatika
[2]        Eka Pratama, I Putu Agus. E-Commerce, E-Business dan Mobile Commerce. Informatika, Bandung. 2015