Sabtu, 26 September 2015

Business Intelligence dan Data Warehouse



Oleh:
A. A. Risky Pramenda Dwijantara
1304505111
Data Warehouse
Dosen  : I Putu Agus Eka Pratama, S.T.,M.T.
Jurusan Teknologi Informasi
Fakultas Teknik
Universitas Udayana


Business Intelligence dan Data Warehouse

Business Intelligence (BI) dan Data Warehouse adalah dua hal berbeda yang hampir tidak bisa dipisahkan, saking eratnya hubungan mereka hingga BI tidak bisa dibicarakan tanpa Data Warehouse. Sebagai solusi yang sangat bergantung pada data berkualitas tinggi, BI akan menghasilkan informasi yang akurat jika sumber datanya baik dan akan menghasilkan informasi yang salah jika sumber datanya buruk. Selain itu respon sistem BI juga harus baik sehingga dapat mencapai tujuannya dari segi waktu.

Terkait dengan hal tersebut, sumber data pada organisasi yang kompleks dan besar biasanya perlu diolah secara bertahap agar dapat digunakan secara baik oleh sistem tersebut. Kekurangannya, isi data bisa berbeda dan pada tiap pengembangannya. Data demikian hampir dipastikan perlu perlakuan tertentu agar mirip tapi tetap benar. Dan jika tidak ditangani dengan baik pada tahap pengembangannya, data cenderung menjadi tidak rapi atau berantakan. Data Warehouse dapat mengatasi masalah tersebut, karena di dalam Data Warehouse terdapat database tersendiri yang merupakan hasil peringkasan, pembersihan, penyesuaian, dan optimalisasi data sehingga dapat dijadikan sebagai sumber data informasi untuk sistem BI.

Business Intelligence adalah tool atau teknik yang digunakan dalam proses transformasi atau perubahan data-data bisnis dengan tujuan membantu dalam proses pengambilan sebuah keputusan. Sedangkan Artificial Intelligence adalah kecerdasan buatan suatu entitas ilmiah yang dibuat dan dimasukkan ke dalam sebuah mesin atau komputer dengan tujuan untuk dapat mengambil suatu keputusan atau dapat melakukan pekerjaan seperti manusia. Dilihat dar pengertian Business Intelligence (BI) dan Artificial Intelligencen (AI) dapat disimpulkan bahwa BI digunakan untuk membantu dalam pengambilan sebuah keputusan sedangkan AI digunakan dalam penentuan keputusan.

Business Intelligence, Data Warehouse, Online Analytical Processing (OLAP), Data Mining, dan Open Data sering digunakan dalam sebuah sistem yang mengolah data dalam jumlah besar untuk mendapatkan sebuah informasi atau hasil untuk penggunanya. Maing-masing memiliki peranan mereka sendiri di dalam sebuah sistem. Seperti Data Warehouse yang selain merupakan sentral penyimpanan data atau gudang data, digunakan juga dalam menganalisa data yang ada dengan bantuan Data Mining dan OLAP untuk diproses lebih lanjut, lalu Business Intelligence (BI) yang membantu mencari solusi dari permasalahan di dalam data atau informasi yang ada, kemudian terdapat Online Analytical Processing (OLAP) yang berguna dalam proses pemrosesan untuk analisa data hasil dari Data Mining secara lebih detail untuk menjadi sebuah informasi, dan terdapat Data Mining yang digunakan dalam Data Warehouse untuk menggali atau mencari pengetahuan atau informasi baru dari data yang berjumlah banyak di dalam Data Warehouse. Sedangkan Open Data digunakan untuk menyebarluaskan data atau informasi yang didapat.

Data Warehouse memiliki tiga jenis arsitektur yang masing-masing memiliki aliran datanya masing-masing. Tiga jenis Arsitektur Data Warehouse tersebut yaitu, Central, Federated, dan Tiered.


Dapat dilihat dari gambar diatas, tipe Data Warehouse Central, data dari client akan langsung masuk ke dalam Data Warehouse tanpa melalui sebuah Database. Kebalikan dari tipe Central, pada tipe Federated, data dari client melalui Database terlebih dahulu lalu baru menuju Data Warehouse. Sedangkan pada tipe Tiered, data dari client dapat melalui client lain terlebih dahulu sebelum menuju sebuah Database, selain itu berbeda dengan tipe federated dimana data dari client hanya dapat mengalir ke satu Database sebelum menuju Data Warehouse, data pada tipe Tiered dapat mengalir ke lebih dari satu Database sebelum menuju sebuah Data Warehouse

Referensi:
Eka Pratama, I Putu Agus. E-Commerce, E-Business, Mobile Commerce. Informatika. Bandung. 2014


Selasa, 22 September 2015

E-commerce Menggunakan CMS Prestashop



Oleh:
A. A. Risky Pramenda Dwijantara
1304505111
Enterprise Resource Planning
Dosen  : I Putu Agus Eka Pratama, S.T.,M.T.
Jurusan Teknologi Informasi
Fakultas Teknik
Universitas Udayana


E-commerce Menggunakan CMS Prestashop

Prestashop merupakan salah satu CMS E-Commerce yang digunakan untuk membuat website toko online. Prestashop bersifat Opensource artinya boleh digunakan, diunduh dan dikembangkan oleh siapapun dengan gratis. Tidak ada biaya yang dikeluarkan jika kita ingin menggunakan CMS yang satu kecuali kalau kita ingin mengonlinekan maka setidaknya kita membutuhkan biaya untuk penyewaan hosting dan domainnya. Sebelum nantinya kita mengonlinekannya tak ada salahnya kita belajar untuk menggunakan fungsi - fungsi, module maupaun fitur yang ada di dalam Prestashop ini secara offline dengan cara menginstall melalui Server Local atau Localhost. Dalam langkah ini diperlukan aplikasi Xampp yang telah terinstall untuk melakukan proses instalasi prestashop.

Proses Instalasi Prestashop
Dalam langkah ini diperlukan aplikasi Xampp yang telah terinstall untuk melakukan proses instalasi prestashop.
1.         Download dan Install Xampp (https://www.apachefriends.org/index.html) dan Download Prestashop (https://www.prestashop.com/en/download).


2.         Jalankan Aplikasi XAMPP. Klik Start pada button Apache (Web Server) dan MySQL (Database Managemnent).


3.         Secara default folder installasi XAMPP tadi akan berada didalam Directory C. Ekstrak atau pindahkan satu buah file Prestashop yang telah di download tadi ke dalam folder htdocs atau C:/xampp/htdocs.

4.         Buka browser, ketik di address bar alamat http://localhost/phpmyadmin/. Buatlah database baru di dalam Phpmyadmin. Disini saya memberikan nama database tersebut dengan nama prestashop.


5.         Jika database sudah dibuat. Sekarang ketikkan kembali di dalam address bar http://localhost/prestashop/install. Jika sudah terbuka seperti gambar dibawah ini pilihlah bahasa yang akan digunakan unutk proses installasi. Disini saya memilih untuk menggunakan Bahasa Inggris. Klik Next.


6.         Kemudian akan muncul halaman License Agreement. Centang pada tulisan I agree to the above terms and conditions. Klik Next.


7.         Isilah data diri informasi mengenai website jual beli yang nantinya akan buat.


8.         Muncul halaman mengenai System Configuration. Disini sistem intallasi dari Prestashop akan mengkoneksikan dengan database yang kita buat di dalam phpmyadmin tadi dalam langkah 3.


9.         Lanjut ke proses installasi. Silahkan tunggu beberapa menit. Hingga muncul tulisan Your Installation is finished.

10.       Proses installasi memang sudah selesai namun sebelum menjalankan software CMS yang satu ini hapus terlebih dahulu folder installasi yang letaknya ada di C:/xampp/htdocs/prestashop.

11.       Kemudian kita sudah bisa Login ke Cpanel Admin nya. Ketikkan di dalam addressbar browser http://localhost/prestashop/admin3320. Perhatikan pada bagian url yang saya beri warna merah (admin3320) mungkin bisa berbeda dengan tempat rekan install. Cek di dalam folder pada langkah 10 diatas. Masukkan email dan password yang dibuat pada langkah 7 diatas. Kemudian klik Login.

12.       Dan akhirnya CMS Prestashop ini sudah selesai di install.


DAFTAR PUSTAKA

Agus Eka  Pratama, S.T.,M.T, I Putu.2014.”Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya.Bandung : Informatika